SUASANA RIUH BOCAH DARI SUKOHARJO USUNG “NI DHIWUT” MENCARI TEMAN YANG HILANG DI TMII



Ni Dhiwut, gabungan dari kata Ni yang berarti nini / simbah (sebutan nenek, orang yang sangat tua, dengan rambut putih badan bungkuk), dan kata Dhiwut berarti dhiwut-dhiwut, wajah berkerut, pandangan mata tajam, riwut-riwut. Dalam permainan ini, Ni Dhiwut digambarkan sebagai roh yang masuk ke dalam alat peraga wong-wongan (boneka) yang terbuat dari siwur. (biasanya diambil
dengan cara diam-diam/mencuri). Dalam pandangan Jawa, nini atau simbah adalah sosok yang dihormati, disegani juga cenderung ditakuti. Ke- nini- lah permasalahan hidup diceritakan, dari
mencari jodoh sampai dengan mencari barang yang hilang. Pada tahun 1973-an, permainan Ni Dhiwut sangat disukai dan dilakukan oleh orang tua maupun anak-anak di Sukoharjo, biasanya dimainkan pada waktu bulan purnama, terlebih pada malam Jum’at kliwon. Permainan Ni Dhiwut merupakan jenis permainan rakyat dengan pola bermain, bernyanyi, menari dan berdialog yang mengandung unsur magis, mistik dengan diiringi musik sederhana. Sifat dari permainan ini rekreatif, interaktif, sosial, dan sebagainya. Pola bernyanyi, menari dan berdialog dapat melatih dalam bersosialisasi, berkomunikasi, dan responsif.

Sekilas gambaran tentang cerita yang divisualisasikan oleh para seniman Kabupaten Sukoharjo yang disutradarai oleh Yohanes Sri Raharjo, S.Sn bersama gabungan sanggar seni diantaranya Seniman Muda Sukoharjo, Sanggar Wijaya Kusuma Grogol, dan Sanggar Sawega Weru dalam acara Pentas Duta Seni Kabupaten Sukoharjo dengan pertunjukan berjudul “Ni Dhiwut” pada Minggu, 11 Mei 2025 di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah”



Hadir mewakili Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Kasubbid Promosi dan Informasi Menuk Indriastuti, S,Pd., M.Si menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya serta rasa bangganya terhadap seniman Sukoharjo yang menyajikan pergelaran seni syarat dengan unsur regenerasi. Pengisi acara yang didominasi oleh anak-anak berusia SD ini menurutnya adalah sebuah fakta yang mencerminkan sebuah keberhasilan Sukoharjo dalam melestarian seni budaya. Sinergi antara pemerintah Kabupaten Sukoharjo bersama para pelaku seni yang solid nampak pada keberhasilan pementasan yang berlangsung sekitar 120 menit ini. Hadir menyampaikan sambutan dari Bupati Sukoharjo, yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Heru Indarjo, SH., M.Hum serta dilanjutkan dengan tukar menukar cenderamata, Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh Paguyuban Perantau Jawa Tengah dan Paguyuban Perantau Sukoharjo se- Jabodetabek.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu peserta yang aktif setiap tahun menampilkan potensi-potensi daerahnya di Anjungan Jawa Tengah TMII. Tahun 2023 silam Sukoharjo meraih Penghargaan sebagai Penyaji Terbaik Pentas Duta Seni bersanding bersama Kabupaten Purworejo dan Wonosobo.


































